Hellooo...I'm back. Seperti janji saya di IG,bahwa saya bakalan nulis pengalaman saya liburan di Gili,nah berikut tulisannya yah. Oiya, tulisan ini sebenernya udah pernah saya bikin sebelumnya dan dimuat di detuiktravel.com,jadi ga papa ya kalo tulisannya bakalan copas-copas dikit dari tulisan saya di detiktravel. Hehehehe...
FYI selain
Bali, kini Lombok jadi destinasi pilihan banyak traveler. Tidak perlu
waktu lama, liburan singkat 2-3 hari di Lombok pasti puas!
Bulan lalu saya berkesempatan untuk pergi ke Lombok. Kebetulan hari sebelumnya ada pekerjaan yang harus saya selesaikan di Bali. Ketika pekerjaan tersebut selesai, sorenya saya berangkat menuju ke Lombok dengan mengunakan salah satu maskapai penerbangan di Indonesia.
Ada alternatif cara lain untuk menuju Lombok dari Bali selain menggunakan pesawat, yaitu menggunakan speed boat. Namun waktu yang ditempuh cukup lama, yaitu sekitar 2-3 jam. Sehingga saya putuskan untuk menggunakan pesawat saja.
Pukul 17.00 WIB saya tiba di Bandara Internasional Lombok dan dijemput teman saya. Perjalanan dilanjutkan menuju hotel yang akan saya tempati di wilayah Senggigi. Perjalanan dari bandara menuju Senggigi membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam.
Di tengah perjalanan saya menyempatkan untuk makan malam terlebih dahulu di daerah Mataram, yaitu di Rumah Makan Ayam Taliwang Irama. Setelah itu melanjutkan perjalanan menuju hotel dan beristirahat.
Hari berikutnya, tujuan wisata saya adalah Pink Beach yang terkenal dengan pasir berwarna merahnya. Perjalanan ke Pink Beach menggunakan speed boat, memakan waktu kurang lebih 45 menit. Sampai di sana, just amaze sama pantainya yang masih alami dan belum banyak terjamah oleh orang. Benar-benar masih natural, bahkan toilet pun adanya toilet darurat,hanya batu ditutup papan-papan kayu. Saran saya, bawa air mineral yang banyak kalo mau ke sini buat bersihin diri,karena sama sekali nggak ada air di pantai ini.Makan siang saya pun ternyata telah dibawakan oleh pemandu kami dari Lombok, berupa 2 ekor ikan yang akan kita bakar di tepi pantai dan beberapa lauk pauk yang dibawa dari Lombok. Sumpah...saya merasa bagaikan seperti Tom Hanks dalam filmnya Cast Away. Hahahaha...
Bulan lalu saya berkesempatan untuk pergi ke Lombok. Kebetulan hari sebelumnya ada pekerjaan yang harus saya selesaikan di Bali. Ketika pekerjaan tersebut selesai, sorenya saya berangkat menuju ke Lombok dengan mengunakan salah satu maskapai penerbangan di Indonesia.
Ada alternatif cara lain untuk menuju Lombok dari Bali selain menggunakan pesawat, yaitu menggunakan speed boat. Namun waktu yang ditempuh cukup lama, yaitu sekitar 2-3 jam. Sehingga saya putuskan untuk menggunakan pesawat saja.
Pukul 17.00 WIB saya tiba di Bandara Internasional Lombok dan dijemput teman saya. Perjalanan dilanjutkan menuju hotel yang akan saya tempati di wilayah Senggigi. Perjalanan dari bandara menuju Senggigi membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam.
Di tengah perjalanan saya menyempatkan untuk makan malam terlebih dahulu di daerah Mataram, yaitu di Rumah Makan Ayam Taliwang Irama. Setelah itu melanjutkan perjalanan menuju hotel dan beristirahat.
Hari berikutnya, tujuan wisata saya adalah Pink Beach yang terkenal dengan pasir berwarna merahnya. Perjalanan ke Pink Beach menggunakan speed boat, memakan waktu kurang lebih 45 menit. Sampai di sana, just amaze sama pantainya yang masih alami dan belum banyak terjamah oleh orang. Benar-benar masih natural, bahkan toilet pun adanya toilet darurat,hanya batu ditutup papan-papan kayu. Saran saya, bawa air mineral yang banyak kalo mau ke sini buat bersihin diri,karena sama sekali nggak ada air di pantai ini.Makan siang saya pun ternyata telah dibawakan oleh pemandu kami dari Lombok, berupa 2 ekor ikan yang akan kita bakar di tepi pantai dan beberapa lauk pauk yang dibawa dari Lombok. Sumpah...saya merasa bagaikan seperti Tom Hanks dalam filmnya Cast Away. Hahahaha...
Sorry ini foto anak saya nyempil dari atas bukit..hehehehe..
Menjelang pukul 3, kami kembali menuju darat. Di perjalanan, pemandu kami menunjukkan salah satu pulau di tengah laut yang bernama Pulau Pasir. Disebut Pulau Pasir karena ketika air laut surut, maka Pulau itu akan nampak terlihat seperti kepulauan pasir di tengah laut.
Sesampai di darat kami melanjutkan perjalanan kembali menuju Senggigi dan menyempatkan makan malam di salah satu cafe terkenal di Senggigi, yaitu Yessy Cafe. Tidak hanya orang-orang lokal saja yang menjadi pelanggan mereka, namun juga bule-bule yang menginap di hotel daerah tersebut.
Pagi berikutnya, tujuan saya adalah Gili Trawangan. Bagi saya ini merupakan surga berlibur. Tempatnya begitu indah, dengan pasir putihnya yang bersih, air lautnya yang jernih dan masih kehijauan, serta beberapa rumah makan di pinggiran pantai tersebut yang menyediakan tempat duduk untuk menikmati keindahan tempat tersebut.
Banyak aktivitas yang dapat kita lakukan di Gili Trawangan, antara lain diving, snorkeling, menyewa sepeda, cidomo (kereta kuda yang digunakan penduduk setempat), atau hanya berjalan kaki sambil menikmati keindahan pulaunya
.
Sore hari dengan berat hati saya harus meninggalkan Gili Trawangan dan kembali ke hotel. Oh iya, perjalanan dari pelabuhan Kodek menuju Gili Trawangan menempuh waktu kurang lebih 30 menit menggunakan speed boat, dengan tarif Rp 600.000 per boatnya.
Hari berikutnya, waktu bagi saya untuk meninggalkan Lombok. Begitu berkesan liburan saya kali ini, mencoba banyak hal baru dan menemukan banyak hal baru. Sampai jumpa di cerita liburan saya berikutnya.
Komentar
Posting Komentar